Selasa, 22 November 2011

oke sekarang lanjut,masuk ke dalam fasilitas bandara..
                      TERMINAL PENUMPANG

Di terminal, penumpang membeli tiket, menitipkan bagasinya, dan diperiksa pihak keamanan (aviation security). Bangunan yang menyediakan akses ke pesawat (melalui gerbang) disebut 'concourse. Tetapi, sebutan "terminal" dan "concourse" kadang-kadang digunakan berganti-ganti, tergantung konfigurasi bandara.

   Bandara kecil memiliki sebuah terminal sementara bandara besar memiliki beberapa terminal dan atau concourse. Di bandara kecil, bangunan terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah terminal dan concourse


Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak concourse melalui jalan setapak, jembatan layang, atau terowongan bawah tanah (seperti Bandar Udara Internasional Denver. Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing dengan satu concourse atau lebih (seperti Bandar Udara La Guardia New York). Bandar udara besar lainnya memiliki terminal ganda dimana masing-masing telah termasuk fungsi sebuah concourse (seperti Bandar Udara Internasional Dallas/Forth Worth)

Kebanyakan terminal bandara dibangun dengan gaya biasa. Tetapi, beberapa bandara, seperti Bandar Udara Internasional Baghdad, berbentuk monumental, sementara yang lainnya merupakan karya besar arsitektur, seperti Terminal 1 bandar udara Charles de Gaulle dekat Paris atau Terminal 5 di Bandar Udara JFK New York. Beberapa terminal dirancang sesuai dengan budaya daerah sekitarnya, contohnya terminal di Sunport Internasional Albuquerque di New Mexico, yang dirancang dengan gaya Kebangkitan Pueblo yang dipopulerkan oleh arsitek John Gaw Meem

Terminal Bandar Udara Internasional Baghdad 

 







Terminal Bandar Udara Banjul, banjul, Gambia


Terminal bandar udara awalnya terbuka langsung menuju landasan: penumpang dapat berjalan atau menumpang bus menuju pesawatnya, dan bahkan banyak bandara besar memiliki "gerbang bus" untuk melayani pesawat di terminal utama.


Beberapa bandara menggunakan sebuah terminal semisirkuler, dengan pesawat yang diparkir di satu sisi dan kendaraan di sisi lainnya. Bentuk ini mengakibatkan perjalanan panjang untuk menghubungkan penumpang, tetapi hebatnya mengurangi waktu perjalanan antara pendaftaran dan pesawat. Bandar udara yang dirancang dengan model ini adalah Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle (Terminal 2), Bandar Udara Internasional Mumbai (Terminal 2), Bandar Udara Internasional Dallas/Fort Worth, Bandar Udara Internasional Incheon Seoul, dan Bandar Udara Chitose Baru Sapporo

Suatu terminal satelit merupakan sebuah bangunan yang dihubungkan dari bangunan bandara lain, sehingga pesawat dapat parkir di sekitar jangkauannya. Bandara pertama yang menggunakan terminal satelit adalah Bandar Udara London Gatwick. Fasilitas ini menggunakan sebuah terowongan pejalan kaki bawah tanah untuk menghubungkan satelit dengan terminal utama. Ini juga pertama kalinya di Bandar Udara Internasional Los Angeles, tetapi telah diubah menjadi pier. Bandara pertama yang menggunakan sebuah pemindah orang untuk menghubungkan terminal utama dengan satelit adalah Bandar Udara Internasional Tampa, yang masih beroperasi. Bandar Udara Internasional Charles de Gaule Paris (Terminal 1) dan Bandar Udara London Gatwick (Terminal Selatan) memiliki terminal satelit sirkuler. Bandar Udara Internasional Orlando dan Bandar Udara Internasional Pittsburgh memiliki terminal satelit ganda. Bandar Udara Internasional Denver, Bandar Udara Internasional Cincinnati/Norhtern Kentucky, dan Bandar Udara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta memiliki terminal satelit linear yang terhubung dengan lalu lintas bawah tanah pusat. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur memiliki sebuah terminal satelit berpotongan yang digunakan untuk penerbangan internasional

Bentuk terminal yang jarang ditemui adalah lounge mobile, dimana penumpang dibawa dari gerbang menuju pesawatnya dengan kendaraan besar yang menempel ke terminal dan pesawat. Bandar Udara Internasional Washington Dulles dan Bandar Udara Internasional Mirabel telah menggunakannya.

Tampilan hibrid juga masih ada. Bandar Udara Internasional San Francisco menggunaakan bentuk pier-semisirkuler hibrid (Terminal 3) dan sebuah pier untuk sisanya.

Hong Kong memiliki terminal tunggal terbesar di dunia (570.000 m²) di Bandar Udara Internasional Hong Kong.

Terminal 3 Bandar Udara Internasional Beijing Capital, Beijing, Republik Rakyat Cina akan menjadi terminal tunggal terbesar dengan luas 900.000 m² ketika dibuka pada tahun 2008. Bangunan tersebut akan menangani 100 juta penumpang

Beberapa bandara kecil dan menengah memiliki jalan lingkar satu arah berlajur dua atau tiga tunggal yang digunakan oleh kendaraan pribadi lokal dan bus untuk menurunkan dan menjemput penumpang.
Sebuah bandara internasional dapat memiliki jalan lingkar satu arah terpisah, satu untuk keberangkatan dan satu untuk kedatangan. Juga terdapat hubungan langsung kereta api dengan kereta api regional, kereta api ringan, atau kereta bawah tanah menuju pusat kota atau distrik bisnis sentral kota terdekat. Bandara besar dapat memiliki hubungan langsung dengan jalan bebas terdekat. Akan terdapat agensi penyewaan mobil dan perusahaan taksi yang beroperasi di sekitar terminal

Jenis-jenis Fasilitas Terminal Penumpang

Jalan dan Penghubung Sisi Darat
Sarana ini (acces) diperlukan untuk mengalirkan para penumpang dari halaman, untuk masuk, lewat atau keluar terminal, yang terdiri atas tempat muat – bongkar barang bawaan, jalan menuju proses check-in barang layanan angkutan ke tempat parkir kendaran dan terminal lain, serta kawasan muat – bongkar barang bawaan untuk bus, taksi, limosin dan moda angkutan cepat

Pemrosesan
Tempat ini diperlukan untuk kegiatan administrasi dan pemrosesan penumpang beserta barang bawaannya.terdiri dari penjualan tiket, meja pendaftaran untuk penumpang dan bagasi, pendaftaran di gerbang pemberangkatan, bea cukai/imigrasi/karantina, pemeriksaan penumpang (aviation security), dan pengambilan bagasi. 

c. Tempat Menunggu 
Sarana yang menyediakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan penumpang saat menunggu, sarana yang dimaksud antara lain sebagai berikut ;
1) Passengers Lounge, mencakup tempat menunggu umum umum dan pemberangkatan atau gate lounge.
2) Passenger  Services Areas, mencakup kamar kecil, telepon umum, kantor pos, informasi, tukang cukur, salon.
3) Conccessions, mencakup bar, restoran, penjualan koran, cinderamata, toko bebas pajak, reservasi hotel, bank, penukaran uang, asuransi atau persewaan mobil
4) Observation Decks and Visitors Lobbies termasuk fasilitas VIP (pejabat negara) dan CIP (pejabat dalam perniagaan)

d. Sirkulasi Internal dan Penghubung dengan Sisi Udara
Sirkulasi internal mencakup lorong, tempat berjalan kaki, ban berjalan, atau kendaraan di atas rel, adapun penghubung dengan sisi udara mencakup tangga, jembatan, atau kendaraan darat.

e. Kegiatan Perusahaan Angkutan Udara dan Pendukung
1) Kantor perusahaan angkutan udara, ruang awak pesawat, dan ruang penyimpanan sarana pelayanan

2) Kantor bandar udara dan pengamanan

3) Kantor pemerintahan dan pendukung untuk beacukai, imigrasi, karantina; pengawasan lalu-lintas udara

4) Kantor staf pemeliharaan
Aliran Penumpang dan Bagasi


Aliran Penumpang
Aliran  penumpang dimulai dari memasuki gedung terminal, kemudian bersama barang bawaannya (bagasi) melewati bagian pengamanan menuju meja pendaftaran (check-in counter), setelah itu (tanpa bagasi) ke ruang tunggu keberangkatan, dan akhirnya menaiki pesawat udara 

2. Aliran Bagasi
Aliran bagasi dimulai dari pemisahan dari penumpang di meja pendaftaran, kemudian dibawa ke ruang bagasi lalu dipilih/dikelompokkan dan dimuat dalam satuan-satuan atau Unit Load Divices (ULD) serta diangkut dan dimuat di pesawat udara.


 

Bentuk-Bentuk Terminal
1. Open Apron atau Linear Concept 
Model ini menggambarkan pilihan sentralisasi yang murni, hampir semua proses dilakukan secara terpusat dalam satu terminal, kemudian penumpang dapat mencapai pesawat udara melalui apron dari terminal secara langsung. Bandar udara dengan volume kecil, biasanya memilih model ini.

2. Central Terminal with Pier Fingers
Model sentralisasi ini bergerak kearah desentralisasi dengan diadakan tempat-tempat menunggu yang berdekatan dengan gerbang (gate) masing-masing. Pilihan desentralisasi akan semakin nyata jika difungsikan gate check-in serta pembatasan fasilitas konsesi yang memberi layanan untuk keperluan penumpang.

3. Central Terminal with Remote Satellites
Model sentralisasi ini memisahkan satelit (apron) dari terminal. Seluruh proses dilaksanakan terpusat di terminal, kemudian dengan semacam bentuk angkutan mekanis, baik di atas maupun di bawah apron, penumpang diangkut ke/dari pesawat udara. Kecenderungan antara sentralisasi dan desentralisasi yang diinginkan bergantung pada kelengkapan fasilitas pada bagian satelit (semakin lengkap, semakin mengarah ke desentralisasi)

4. Remote Apron atau Transfer atau Transporter
Model sentralisasi murni ini memisahkan terminal dari apron (pesawat udara), sehingga memberi keleluasan dalam pengaturan di sisi udara menurut perubahan ukuran dan karakteristik gerakan pesawat udara di sana. Hubungan antara terminal dengan pesawat udara dilakukan dengan mobile lounge atau bus, sebagai pengangkut penumpang yang berangkat atau datang.


Unit Terminal Concept 
Model desentralisasi ini dibentuk dari dua atau lebih bangunan yang terpisah. Setiap bangunan melayani satu perusahaanatau gabungan perusahaan angkutan udara dan setiap bangunan dihubungkan langsung dengan sarana angkutan darat.








Terminal 1 Bandar Udara Soekarno-Hatta Terminal 1 merupakan terminal penerbangan domestik yang dibagi menjadi tiga sub terminal yaitu Sub Terminal 1A, Sub Terminal 1B, dan Sub Terminal 1C.
Sub Terminal 1A: Lion Air dan Wings Air.
Sub Terminal 1B: Batavia Air, Sriwijaya Air, Kartika Airlines, dan Express Air.
Sub Terminal 1C: Garuda Citilink, Airfast Indonesia, Jatayu Air, Lorena Air.


Terminal 2 Bandar Udara Soekarno-Hatta Terminal 2 juga dibagi menjadi tiga sub terminal yaitu Sub Terminal 2D, Sub Terminal 2E, dan Sub Terminal 2F. Sub Terminal 2D dan 2E merupakan sub terminal yang khusus digunakan untuk penerbangan internasional, sedangkan Sub Terminal 2F digunakan untuk penerbangan domestik oleh Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara.
Sub Terminal 2D:  Qantas Airways, Qatar Airways, Air Asia, Value Air, Phillipine Airlines, Singapore Airlines, Thai Airlines, China Airlines, Cathay Airlines, Malaysia Airlines, Kuwait Airline, Japan Airlines, Yemen Airlines, Saudi Arabia Airlines, Emirates Airlines, China Southern Airlines, Lufthansa Airlines, Air India, Eva Air
Sub Terminal 2E: Garuda Indonesia, Etihad, Gulf Air, KLM Royal Dutch Airlines, Korean Air, Lion Air, dan Royal Brunei.
Sub Terminal 2F: Garuda Indonesia, dan Merpati Nusantara Airlines.

Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta Terminal 3 merupakan terminal baru yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Terminal 3 baru mulai digunakan sekitar pertengahan bulan April 2009. Saat ini yang menggunakan Terminal 3 hanya dua buah maskapai yang menggunakan konsep LCC (Low Cost Carrier) yaitu Indonesia Air Asia dan Mandala Airline.





{Bersambung}

Tidak ada komentar :

Posting Komentar